Penelusuran Arkeologi pada salah satu Makam tua pada tanggal 28 April 2019 yang lalu
Oleh Mahasiswa Prodi Sejarah Dan Peradaban Islam beserta Dosen Sejarah IAIS Sambas.
Sambas- FDH IAIS Sambas. Himpunan Mahasiswa Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam atau HIMMA SPI Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas akan kembali melakukan penelitian Arkeologi pada makam-makam tua di wilayah Kabupaten Sambas. “Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilakukan pada bulan April yang lalu tepatnya di Dusun Sagang Desa Tri Kembang Kecamatan Galing”, terang Helpi selaku Ketua HIMMA SPI. “Kegiatan penelitian lapangan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Mahasiswa SPI bersama Dosen, bahkan di tahun 2014 lalu kakak tingkat pernah melakukan eksavasi pada sebuah pabrik kolonial di Dusun Ceremai Kecamatan Paloh” lanjut Helpi.
“Kegiatan penelitian ini pada prinsipnya merupakan survey awal terhadap beberapa situs sejarah terutama pada Makam-makam tua, setelah data awal kita dapatkan, maka program lanjutan akan kita susun dalam bentuk penelitian lebih serius” kata Tomi selaku Dosen Pembimbing. Lebih lanjut Tomi menjelaskan bahwa salah satu karakter yang harus dimiliki oleh Mahasiswa pada Program Studi Sejarah adalah kemampuannya dalam penelitian sejarah termasuk Makam dan menganalisa sejarahnya, disusun berdasarkan kronologi dan evidensi sejarah, untuk mencapai itu, tentu saja harus melalui pembiasaan-pembiasaan penelitian di lapangan seperti yang akan dilakukan ini, tambahnya.
Sementara itu, Mustakim selaku Koordinator kegiatan menerangkan bahwa, kegiatan penelitian kali ini tidak lagi di Kecamatan Galing, melainkan di Kecamatan Tangaran dengan objek yang sama, yaitu Makam Tua, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Juli 2019 yang akan diikuti oleh Mahasiswa Prodi SPI semester 6 dan 2. Kita berharap dengan kegiatan ini, akan menggali pengetahuan kita tentang Sejarah Lokal yang ada di Sambas, dengan objeknya berupa Makam, maka harapan kita adalah agar dapat mengetahui proses penyebaran Islam dan dari mana Islam yang ada di Sambas ini di bawa, karena dari data sementara yang didapatkan pada makam yang telah dikunjungi tersebut menunjukkan bahwa adanya peran serta Ulama luar pulau Kalimantan yang turut serta dalam penyebaran Islam, sementara selama ini yang kita ketahui bahwa terkesan islam yang ada di Sambas ini dibawa oleh para Ulama yang berasal dari Berunai atau Sukadana ketika ikut serta bersama rombongan Raja Tengah dalam abad ke-17. (Helpi)