Sambas – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas bekerjasama dengan Yayasan TQN Khatibiyah Sambas melaksanakan diskusi serta dzikir dan sholawat bersama jamaah TQN dan mahasiswa IAIS Sambas pada 27 Desember 2017.
Peserta yang menghadiri kegiatan ini berasal dari beberapa golongan yaitu mahasiswa IAIS dan jamaah TQN dari beberapa kecamatan di kabupaten Sambas. Jumlah peserta yang hadir mencapai 80 lebih peserta baik itu mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Dakwah dan Humaniora Fakultas Syariah, dan Fakultas Ekonomi Islam serta jamaah TQN Kabupaten Sambas.
Acara dimulai dengan pembacaan Sholawat Thariqoh secara bersama-sama antara mahasiswa dan jamaah TQN yang dipandu oleh bapak Dr. Adnan Mahdi, M.S.I. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah yang disampaikan oleh Sekh Jayadi M. Zaini, MA selaku mursyid TQN Kabupaten Sambas. Tema yang disampaikan dalam mengisi tausiyah adalah “Hakikat Doa”. Sekh Jayadi M.Zaini, MA, menjelaskan bahwa pada hakikatnya Doa adalah ibadah dalam bentuk yang paling khusus, karena di dalamnya terdapat upaya untuk kembali dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Sekh Jayadi M. Zaini, MA menjelaskan bahwa dalam Al-Quran Allah SWT berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS Ghafir: 60). Doa menurut Sekh Jayadi M.Zaini, MA itu terdapat tiga kategori yaitu doa yang dikabulkan dengan segera, doa yang dikabulkan dikemudian hari, dan doa yang dikabulkan ketika di akhirat.
Setelah penyampaian tausiyah acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Hifza M.S.I dengan tema “Al-Quds Milik Siapa”. Dr. Hifza, M.S.I menjelaskan bahwa Dilihat dari sisi sejarah, setiap pemerintahan Islam yang berada di Yerussalem, selalu banyak hal-hal baik yang dilakukan, seperti pembangunan, pembinaan, dan sebagainya. Namun ketika umat lain yang memegang kendali, yang terjadi banyak kerusakan. Dilihat dari sisi konsep kitab suci, antara Islam dan Yahudi sama-sama meyakini bahwa Yerussalem adalah tanah suci bagi agama masing-masing. Namun, perbedaan penting yang harus dicatat bahwa dalam al-Quran sifatnya tidak mendominasi dan tidak hanya untuk kaum muslim saja(walaupun masjid al-Aqsha adalah masjid ketiga yang diutamakan oleh Nabi saw). Umat lain tidak dilarang untuk berada di daerah Yerussalem. Sedangkan dari sisi kitab perjanjian lama yang menjadi pegangan umat Yahudi, Yerussalem disebut sebagai tanah yang dijanjikan hanya bagi mereka, sehingga mereka berhak masuk, menduduki, bahkan menghancurkan penduduk yang ada. Dari situ dapat dilihat bahwa Yahudi sangat sombong dan cenderung bersifar merusak. Akhir dari materi yang disampaikan oleh Dr. Hifza Hamdan ia menjelaskan bahwa Al-Quds adalah milik Allah, AL-Quds adalah milik umat beragama yang mengikuti syariat Allah, Al-Quds adalah milik umat manusia yang tunduk pada aturan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan, AL-Quds adalah rumahnya bangsa Palestina yang telah sejak lama tinggal dan hidup di sana.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Dzikir Khataman Khawajikan TQN yang dilantunkan bersama-sama oleh mahasiswa dan jamaah TQN. Dzikir Khataman Khawajikan dipimpin langsung oleh Sekh Jayadi M. Zaini, MA. Dzikir yang dilantunkan di dalam aula IAIS Sambas memberikan gema yang sangat luar biasa yang menggetarkan hati dan menyejukkan hati peserta yang ikut sera melantunkan Dzikir tersebut. Setelah dzikir acara dilanjutkan dengan doa bersama memohon kepada Allah untuk keselamatan kaum muslim yang berada di Palestina. (Halim)